Senin, 06 Juni 2011

SIFAT FATHONAH DALAM DIRI RASULULLAH SAW

"sesungguhnya telah datang kepadamu seorang rosul dari kaummu sediri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanandan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang -orang mukmin." (QS. at-taubah:128)

Rosulullah SAW adalah sosok yang cerdas sehingga terlihat sangat mempesona bagi orang yang bersamanya, bahkan lawannyapun terpesona oleh kecerdasan rasulullah SAW. hal itu tampak pada saaat peletakan "Hajar Aswad" setelah ka'bah direnovasi dari banjir, pemimpin pemimpin mekah saling memperebutkan untuk meletakan hajar aswad.
akhirnya muncul usulan dari penduduk mekah saat itu bahwa "siapa yang pertama kali masuk masjidil haram, maka dialah yang berhak meletakkan hajar aswad. ternyata rasulullah SAW adalah orang pertama yang memasuki masjid. dengan demikian beliau brhak untuk meletakkan hajar aswad. dengan kecerdasannya, rasulullah SAW memberikan pencerahan dan mendinginkan suasana amarah pada saat itu dengna memanggil para pemimpin kabilah. kemudian rasulullah SAW membentangkan sorban dan meletakkan hajar aswad di tengahnya dan masing masing pemimpin kabilah memegang ujung sorban dan mengangkatnya bersama sama. kehidupan rasulullah SAW amatlah mulia, sehingga beliau menjadikan rumah tangga "baiti jannat" (rumahku adalah surgaku). rasulullah SAW tidak merasa sebagai pejabat ketika berada dalam rumah, beliaua tidak pernah membebankan kepada istrinya seperti : menjahit bajunya sendiri, memcuci piring setelah makan. ketika berhadapan dengan istri istrinya beliau bersikap adil sehingga istri istrinya maresa terpuaskan atas sikap dan kecerdasan rasulullah SAW. ketika rasulullah SAW berada di kota madinah meng hadapi kekhawatiran terjadinya konflik abtara pendatang dengan pribumi, rasulullah SAW membuat suatu kebujakan dengan mempersaudarakan kaum muhajirin dengan kaum anshar. allah SWT berfirmah dalam al-qur'an " dan kelak tuhanmu pasti memberikan karunianya kepadamu lalu (hati)kamu menjadi puas" (QS adh-dhuhaa:5)
kemudian rasulullah SAW berdo'a bahwa beliau tidak akan puas jika ada satu saja umatnya masuk kedalam neraka. rasulullah SAW bersabda "semua umatku akan masuk surga kecuali bagi mereka yang yang tidak mau." kemudia para sahabat bertanya, "ya rasulullah, siapa yang tidak mau masuk surga?" rasulullah menjawab "barang siapa yang taat kepadaku di masuk surga, dan barang siapa yang durhaka terhadapkudialah yang tidak masuk surga."
kecerdasa rasulullah SAW bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi untuk umat dan masyarakat islam sedunia. rasulullah SAW sangat menyayangi umatnya. setiap manusia diharapkan mampu untuk terus menerus mencerdaskan dirinya dan bangsanya maka beramalah dengan amalan yang paling utama dalam kehidupan dan sesuai denga momentum, contoh : misalnya kita sedang membaca al-qur'an kemudian datang tamu, maka kita harus pentingkan melayani tamu terlebih dahulu. artinya kecerdasan itu adalah berbuat sesuai dengan momentum.
manusian yang cerdas senantiasa meniru rasulullah SAW denga istiqomah, membaersihkan dan mensucikan dirinya. rasulullah SAW tidak mempunyai dosa karena telah diampuni oleh allah SWT. dalam al-qur'an allah berfirman : "bukankah kami telah melapangkan untukmu dadamu? dan kami telah menghilangkan dari padamu bebanmu?" (QS. alam nasyrah:1-2)
kecerdasan rasulullah SAW dalam hubungan dirinya denga allah SWT adalah dengan memperbanyak membaca tasbih. "subhanallah wal hamdulillah wa laa ilaaha allallah wallaahu akbar." (maha suci allah, segala puji bagi allah, tiada tuhan selain allah, allah maha besar).
hubungan kecerdasan dengan memperbanyak membaca tasbih, karena rasulullah SAW tahu bahwa umatnya mempunyai permasalahan permasalahan dunia yang dihadapinya, dan kunci penyelesaiannya adalah ketenangan dengan berdzikir kepada allah SWT. berbeda denga orang yang hobinya selalu marah, padahal rasulullah mengingatkan kepada kita, "jangan marah kalau ingin masuk surga". ketahuilah orang yang cerdas tidak gampang untuk marah. rasulullah SAw pernah didatangi orang badui, kemudian orang tersebut itu buang air di pojok masjid madinah. melihat kejadian itu para sahabat marah-marah akan tetapi rasulullah SAW kemudian tersenyum dan berkata, "janganlah marah sahabatku, biarkan ia selesaikan dulu perbuatannya dan ambilkan air untuk menyiram dan untuknya." kemudian orang badui itu berdo'a memohon rahmat kepada allah SWT, rasulullah SAW mengaminkannya dan setelah itu memberitahukan hal-hal yang baik. itulah sebahagian kisah rasulullah SAW yang berkaitan denga sifat fathonah (cerdas), dan masih banyak kisah rasulullah SAW yang berkaitan dengan itu. semoga bermanfaat serta menambah wawasan keilmuan bagi kita semua. amin!!

2 komentar: